Senin, 23 Desember 2013

cara mengatur keuangan keluarga secara islami

Mengatur keuangan secara Islami

Sebagai keluarga muda, kami ingin hidup dan mengelola keuangan keluarga kami sesuai dengan cara-cara Islami.

Saya mau sedikit berbagi tentang "bagaimana caranya mengatur keuangan secara islami" yang saya dapat dari kajian secara singkat di mushola kantor (Gedung Cyber) pada hari kamis lalu.

Saat ini masih banyak orang yang berpikir "Gaji harus sisa, gaji harus sisa, gaji harus sisa"... atau ga mentok2 dengan pertanyaan suami "Lho ko habis? emang dipake buat apa aja gaji sebulan?.. nah lo pusing kan sebagai istri..
Naah gimana klo image kita dibalik jadi "Gaji harus habis, Gaji harus habis, gaji harus habis".. istri mana coba yang ga seneng klo setiap bulannya di tanya "Gajinya udh habis blm? jangan disisain nanti mubazir"..

Saat kecil kita selalu dikasih wejangan oleh orang tua, salah satu wejangan yang paling kita ingat klo kita lagi makan, yang dimana orang tua selalu bilang "jangan disisain nak makanannya, nanti mubazir,, atau ga nanti nasinya nangis lho ga dimakan".. masih inget kan wejangan2 kaya gitu?

Singkat cerita, kenapa sih gaji setiap bulannya harus habis? kemana sih gaji kita harus dihabiskan?
Ini dia pos2 tempat kita menghabiskan Gaji :
  1. 1. Setor dulu titipanNya min 2,5% untuk orang lain (disini sempat terketuk pintu hati saya, karena disini dibilang bahwa 100% gaji kita adalah punya Dia, kita hanya diminta menyampaikan titipan sebanyak 2,5% dan sisa titipan yang sebanyak 7,5 % itu buat kita.. walaaaah org sebaik apapun juga ga ada yg pernah  menitipkan sesuatu lebih kecil dari bonus titipannya.. sungguh luar biasa teori Allah itu)
  2. 2. Setor jikalau ada tanggungan terhadap manusia (contohnya hutang, cicilan, dsb)
  3. 3. Saving (ingat ya saving dulu baru shoping.. bukan shoping dulu baru saving.. biasanya org suka terbalik kan? hayoo ngaku :p)
  4. 4. Shoping (shoping disini dimaksudkan bukan untuk hura-hura yah, maksudnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, untuk biaya operasional kehidupan sehari-hari, dsb)

Ingat... Ingat...sisanya harus "NOL / HABIS"

Banyak orang bilang kehidupan jaman sekarang mahal, yang harus diingat itu GAYA HIDUP nya yang mahal bukan kehidupannya yang mahal.
Bayangin aja jaman dulu kehidupan murah & UMR juga kecil, jaman sekarang kehidupan mahal tapi UMR juga tinggi..

Intinya kita harus mensyukuri apa yang kita terima dan yang harus digaris bawahi disini yaitu setor dulu 2,5 % itu untuk yang membutuhkan jangan nunggu "SISA" baru disetorkan, karena sesungguhnya itu semua hanya titipan.. tidak baik klo titipan yang segitu besar tidak disampaikan olah kita..

Untuk model keuangan keluarga, bisa mengambil hikmah dari model keuangan Nabi Yusuf AS dengan pola per 7 tahun, 7 tahun kaya dan 7 tahun miskin.. pada saat kaya beliau selalu memberi, tetapi pada saat miskin beliau tidak pernah meminta-minta..

Terima kasih
Echy_Iqan

7 komentar:

  1. Aaa makasih echy udah ngingetin yg 2.5 persen itu. Sering kelupaan harusnya malah itu di nomor 1 yah

    BalasHapus
  2. aaa cama2 momy kal.. semoga kedepannya "harus" jadi yg nomer satu yah

    BalasHapus
  3. Yap sangat brmangfaat, thanks yah,
    :)

    BalasHapus
  4. salam kenal yaaahh...saat galau soal keuangan keluarga, nemu postingan ini...makasih postingnya..mengingatkan soal 2,5% itu...serta mengingatkan kembali bahwa rejeki adalah titipan Allah dan Allah yang mengatur rejeki untuk kita...Bismillah...semoga qt bisa menjadi orang yang selalu bersyukur... ^o^

    BalasHapus
  5. Iya sama2 azen, alhamdulilah klo bermanfaat :)

    BalasHapus
  6. Hai Adisty, salam kenal jg.. amin.. bismillah ^o^

    BalasHapus
  7. baca juga : cara mengatur keuangan https://goo.gl/9DrCKT

    BalasHapus

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

© Coretan Reshyechy, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena